TOPMEDIA – Sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia memiliki peran vital dalam perekonomian nasional.
Salah satu kekuatan utama UMKM adalah kemampuannya menyerap bahan baku dari sektor perkebunan.
Produk-produk seperti kopi, kelapa sawit, teh, cokelat, dan karet menjadi tulang punggung berbagai industri kreatif dan manufaktur skala kecil.
Selain mendukung keberlanjutan usaha, pemanfaatan komoditas lokal ini juga memperkuat rantai pasok domestik dan meningkatkan nilai tambah di tingkat petani.
5 Produk Perkebunan yang Paling Banyak Diserap UMKM
Berikut adalah lima komoditas perkebunan yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku oleh UMKM di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian dan Ditjen Perkebunan Kementan:
1. Kelapa Sawit
Kelapa sawit tidak hanya menjadi komoditas ekspor utama, tetapi juga bahan baku penting bagi UMKM di sektor makanan, sabun, kosmetik, dan lilin. Menurut Media Perkebunan, industri sawit menyumbang 56,6% dari total ekspor industri pada 2022. Banyak UMKM memanfaatkan turunan sawit seperti minyak goreng, stearin, dan gliserin.
2. Kopi
Kopi adalah komoditas unggulan yang menopang ribuan UMKM di sektor minuman dan kuliner. Indonesia merupakan produsen kopi terbesar keempat di dunia. UMKM kopi lokal berkembang pesat melalui warung kopi, roastery, dan produk kemasan. Menurut PerpusTeknik, kopi menjadi bahan baku industri yang mempesona dunia
3. Teh
Teh digunakan oleh UMKM untuk produk minuman, herbal, dan kosmetik. Indonesia memiliki lahan perkebunan teh seluas lebih dari 120 ribu hektare. Teh lokal seperti teh hitam dan teh hijau menjadi bahan baku utama bagi usaha minuman kemasan dan teh celup rumahan.
4. Cokelat
Cokelat atau kakao adalah komoditas strategis yang banyak diserap oleh UMKM di sektor makanan, bakery, dan oleh-oleh khas daerah. Indonesia merupakan produsen kakao terbesar ketiga di dunia. Produk olahan seperti cokelat batangan, bubuk, dan pasta sangat diminati oleh pelaku usaha kecil.
5. Karet
Karet digunakan oleh UMKM di sektor kerajinan, alas kaki, dan komponen otomotif sederhana. Indonesia adalah salah satu eksportir karet alam terbesar. Banyak UMKM memanfaatkan lateks untuk produk seperti sandal, mainan edukatif, dan barang rumah tangga.
Pemanfaatan produk perkebunan oleh UMKM menunjukkan sinergi kuat antara sektor hulu dan hilir dalam perekonomian Indonesia.
Komoditas seperti kelapa sawit, kopi, teh, cokelat, dan karet tidak hanya menopang ekspor, tetapi juga menjadi bahan baku utama bagi ribuan unit usaha kecil.
Dengan dukungan kebijakan yang mendorong hilirisasi dan akses bahan baku, UMKM dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Penguatan rantai pasok lokal dan pemanfaatan komoditas perkebunan adalah kunci menuju kemandirian industri kreatif Indonesia. (*)



















