Scroll untuk baca artikel
TOP Legal Open House
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
EDUTECH

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Mikir Keras Sebelum Beli RAM Harga Gorengan di Marketplace

×

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Mikir Keras Sebelum Beli RAM Harga Gorengan di Marketplace

Sebarkan artikel ini
toplegal

TOPMEDIA – Siapa di sini yang lagi hunting part PC buat upgrade atau rakit baru? Tentu, kita semua pasti tergiur kalau melihat RAM dengan harga super miring, bahkan sering dijuluki “harga gorengan”, bertebaran di berbagai marketplace. Godaan untuk hemat budget memang besar, apalagi buat gamer atau content creator muda dengan dana terbatas. Tapi, tunggu dulu! Dalam dunia hardware PC, ada pepatah lama yang bilang: you get what you pay for.

Membeli RAM bekas, refurbished, atau branded tapi dijual jauh di bawah harga pasar resmi itu ibarat main tebak-tebakan. Daripada PC kesayanganmu kenapa-kenapa dan akhirnya malah keluar biaya lebih besar, lebih baik kamu tahu dulu lima alasan krusial kenapa RAM murah ‘harga gorengan’ di marketplace wajib diwaspadai. Jangan sampai upgrade impianmu malah berakhir jadi mimpi buruk!

HALAL BERKAH

1. Kualitas Komponen dan Keaslian yang Diragukan
Masalah utama dari RAM berharga sangat murah adalah keraguan terhadap kualitas chip dan PCB (Printed Circuit Board) yang digunakan. Banyak modul RAM yang dijual murah merupakan barang rekondisi atau bahkan tiruan yang menggunakan chip memori kelas B atau C. Chip ini mungkin tidak lulus standar pengujian ketat dari produsen ternama.

Baca Juga:  4 Aplikasi yang Punya Tumpukan Cache Paling Besar, Wajib Kamu Bersihkan Rutin

Modul RAM dengan kualitas rendah ini sangat rentan terhadap kegagalan, terutama saat digunakan untuk gaming berat atau rendering yang menuntut performa tinggi. Kamu akan sering mengalami Blue Screen of Death (BSOD) atau crash mendadak. RAM adalah jantung kecepatan PC; jika jantungnya bermasalah, seluruh sistem akan terganggu.

2. Risiko Kompatibilitas yang Tinggi yang Tidak Sesuai Spesifikasi
Setiap motherboard memiliki daftar kompatibilitas memori (QVL) yang sangat spesifik, terutama terkait timing dan voltage (voltase) RAM. RAM abal-abal seringkali memiliki spesifikasi yang tidak akurat, meskipun labelnya mencantumkan kecepatan tinggi seperti 3200 MHz.

Meskipun PC bisa menyala, RAM tersebut mungkin tidak berjalan pada kecepatan optimal yang tertera (misalnya hanya berjalan di 2133 MHz), atau yang lebih parah, modul tersebut sama sekali tidak terdeteksi oleh motherboard. Ini berarti uang yang kamu keluarkan terbuang sia-sia karena part tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya di sistemmu.

Baca Juga:  3 Alasan Kamera Ultrawide Lebih Penting untuk Konten Vlog Harian

3. Tidak Ada Garansi Resmi atau Dukungan Purna Jual
Salah satu nilai jual dari part PC resmi adalah garansi seumur hidup (limited lifetime warranty) yang ditawarkan oleh merek-merek RAM ternama. Garansi ini melindungi investasimu jika terjadi kerusakan pabrik di masa mendatang.

RAM ‘harga gorengan’ hampir dipastikan tidak memiliki garansi resmi dari distributor di Indonesia. Jika modul RAM itu mati seminggu setelah kamu pasang, kamu tidak punya tempat untuk mengklaim atau meminta perbaikan. Kamu hanya bisa pasrah dan harus membeli RAM baru lagi, yang ironisnya, membuat budgetmu malah jebol.

4. Potensi Kegagalan Saat Overclocking atau Mengaktifkan XMP/DOCP
Banyak pengguna muda membeli RAM berkecepatan tinggi untuk gaming dan tentu ingin mengaktifkan profil XMP (Extreme Memory Profile) atau DOCP (D.O.C.P) di BIOS agar RAM berjalan pada kecepatan maksimalnya.

RAM murahan sering gagal saat profil XMP diaktifkan. Modul tersebut mungkin tidak stabil pada voltase yang dibutuhkan untuk kecepatan tinggi, menyebabkan sistem crash atau tidak bisa booting. Jika kamu membeli RAM untuk kecepatan tinggi, pastikan itu adalah RAM dengan chip yang teruji kualitasnya.

Baca Juga:  5 Tips Memilih Laptop yang Pas Banget Buat Profesi Indoor Kamu

5. Pengemasan Ulang (Re-packaging) dan Modul Bekas
Beberapa penjual nakal sengaja mengemas ulang modul RAM bekas pakai yang sudah usang ke dalam kemasan baru agar terlihat seperti barang baru. Ada juga praktik membeli RAM dari negara lain dengan kualitas reject, kemudian dijual sangat murah di sini.

Modul bekas sudah mengalami degradasi performa dan usia pakai yang lebih pendek. Panas yang telah mereka terima sebelumnya dapat mempersingkat umur komponen. Tentu kamu tidak mau kan, beli RAM baru tapi kualitasnya sudah seperti RAM yang dipakai bertahun-tahun?

Penting untuk diingat, gaes, PC build yang baik adalah investasi jangka panjang. Menghemat ratusan ribu rupiah di awal dengan membeli RAM yang kualitasnya meragukan bisa berujung pada kerugian jutaan rupiah karena harus gonta-ganti part atau bahkan merusak komponen lain. Jadi, daripada ambil risiko zonk, lebih baik tambahkan sedikit budget untuk RAM dari merek tepercaya.

(Respatih)

TEMANISHA.COM