TOPMEDIA – Siapa di sini yang sehari-hari bekerja atau belajar ditemani laptop kesayangan? Benda satu ini memang sudah jadi nyawa kedua, apalagi kalau semua data penting dan pekerjaan ada di dalamnya. Nah, saking seringnya kita pakai, proses charging atau pengisian daya seringkali dianggap remeh. Padahal, kebiasaan sepele saat mengisi daya baterai bisa jadi bom waktu yang secara perlahan merusak kesehatan laptop dan bikin baterainya cepat drop.
Mungkin kamu merasa baterai laptopmu cepat sekali habis, padahal usianya belum terlalu lama. Bisa jadi, empat kebiasaan buruk saat charging ini masih sering kamu lakukan. Yuk, kita bedah tuntas apa saja kesalahan fatal yang harus segera kamu hentikan demi menjaga performa dan umur panjang laptopmu.
1. Membiarkan Baterai 0% atau Selalu Penuh 100%
Ini adalah kesalahan paling klasik yang sering diperdebatkan, namun faktanya sangat penting untuk diperhatikan. Banyak dari kita berpikir bahwa baterai lithium-ion modern harus diisi daya hingga 100% dan baru diisi lagi ketika sudah mencapai 0%. Padahal, metode ini justru membuat baterai bekerja terlalu keras. Baterai laptop bekerja paling bahagia dan optimal pada kisaran daya tertentu, yaitu antara 20% hingga 80%.
Membiarkan baterai terus-menerus berada di level 100% (dengan charger selalu tercolok) dapat meningkatkan tegangan baterai, yang secara jangka panjang mengurangi kapasitas keseluruhannya. Sebaliknya, membiarkan baterai benar-benar kosong hingga 0% juga memberikan tekanan yang signifikan. Idealnya, cabut charger saat daya mencapai sekitar 80-90% dan colokkan lagi sebelum daya turun di bawah 20%.
2. Menggunakan Charger Non-Original (Abal-abal)
Demi menghemat biaya atau karena charger bawaan hilang, banyak orang tergoda membeli charger pengganti dengan harga murah. Hati-hati, ini adalah salah satu kesalahan paling berbahaya! Charger non-original atau abal-abal seringkali tidak memiliki sertifikasi keamanan yang memadai dan yang lebih penting, tidak memiliki output daya (Volt dan Ampere) yang sesuai dengan spesifikasi laptopmu.
Perbedaan output daya ini dapat menyebabkan pengisian daya yang tidak efisien, membuat laptop cepat panas (overheating), bahkan berpotensi merusak sirkuit pengisian daya di dalam laptop. Selalu prioritaskan penggunaan charger asli atau charger pihak ketiga yang terjamin kualitas dan kesesuaian spesifikasinya dengan merek laptopmu. Jangan biarkan penghematan kecil berujung pada kerusakan komponen mahal.
3. Menggunakan Laptop untuk Tugas Berat Saat Sedang Charging
Apakah kamu sering marathon gaming, rendering video, atau menjalankan program berat lainnya sementara laptop sedang terhubung ke listrik? Kebiasaan ini sangat berisiko. Ketika laptop menjalankan tugas berat, komponen internal seperti CPU dan GPU akan menghasilkan panas berlebih. Ketika ditambah dengan panas yang dihasilkan dari proses pengisian daya, suhu internal laptop bisa melonjak drastis.
Panas (Heat) adalah musuh utama baterai laptop dan seluruh komponen elektronik lainnya. Suhu yang terlalu tinggi dapat mempercepat degradasi sel baterai dan mengurangi masa pakainya secara permanen. Usahakan untuk menghindari aktivitas yang sangat intensif atau berat saat laptop sedang diisi daya. Biarkan laptop beristirahat sejenak atau lakukan tugas ringan saat baterai sedang diisi.
4. Menaruh Laptop di Permukaan Lunak Saat Pengisian
Kesalahan terakhir ini mungkin sering kamu lakukan tanpa sadar, yaitu menaruh laptop di kasur, bantal, sofa, atau pangkuan saat sedang charging. Permukaan lunak ini, meskipun nyaman, justru menjadi penghalang besar bagi sistem pendinginan laptop.
Semua laptop memiliki ventilasi (biasanya di bagian bawah atau samping) yang berfungsi untuk mengeluarkan udara panas. Ketika ventilasi tertutup oleh permukaan lunak, udara panas tidak bisa keluar. Akibatnya, suhu internal laptop meningkat tajam, seperti yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, ini adalah resep cepat untuk memperpendek umur baterai dan komponen. Selalu letakkan laptop di permukaan datar dan keras, seperti meja atau cooling pad, terutama saat sedang diisi daya.
Mengubah kebiasaan memang tidak mudah, tetapi demi menjaga kesehatan baterai laptop kesayanganmu dan menghindari biaya perbaikan yang mahal, empat tips sederhana ini patut kamu praktikkan.
(Respatih)