TOPMEDIA – Layanan internet global sempat lumpuh selama empat jam pada Selasa (18/11/2025), akibat gangguan besar di Cloudflare, perusahaan infrastruktur internet yang melayani ribuan pelanggan korporasi.
Insiden ini berdampak luas pada berbagai platform populer seperti X, Spotify, dan Canva, serta diperkirakan menimbulkan kerugian antara USD 20 miliar hingga USD 60 miliar atau sekitar Rp 335 triliun hingga Rp 1.005 triliun.
Menurut laporan Mirror, gangguan dimulai sekitar pukul 12:00 UTC dan berlangsung selama empat jam. Perusahaan-perusahaan yang bergantung pada layanan Cloudflare mengalami kerugian besar, dengan bisnis menengah hingga besar kehilangan rata-rata USD 300 ribu per jam, sementara hampir setengah perusahaan besar melaporkan kerugian lebih dari USD 1 juta per jam.
Dari sisi Cloudflare, kapitalisasi pasar perusahaan turun sekitar USD 1,8 miliar setelah harga saham anjlok 3,9 persen pasca-insiden.
Meski begitu, Cloudflare menyatakan layanan kini sudah kembali normal dan tim teknik masih melakukan pemantauan ketat.
“Tim teknik kami terus memantau platform secara ketat dan melakukan penyelidikan lebih mendalam terhadap gangguan sebelumnya, tetapi tidak ada perubahan konfigurasi yang dilakukan saat ini,” tulis Cloudflare dalam pernyataan resmi.
CTO Cloudflare, Dane Knecht, menyampaikan permintaan maaf atas gangguan besar tersebut.
Ia menjelaskan bahwa masalah bermula dari bug laten pada sistem mitigasi bot yang aktif setelah perubahan konfigurasi rutin.
“Singkatnya, bug laten dalam layanan yang mendasari kemampuan mitigasi bot kami mulai mogok setelah perubahan konfigurasi rutin. Hal itu mengakibatkan degradasi luas pada jaringan kami. Ini bukan serangan,” jelasnya.
“Kami menyadari masalah ini beserta dampaknya tidak dapat diterima. Kepercayaan pelanggan sangat kami hargai dan akan kami upayakan untuk diraih kembali,” imbuhnya.
Cloudflare menegaskan bahwa layanan sudah kembali beroperasi normal, meski masih ada laporan gangguan kecil.
“Kami terus melihat peningkatan kesalahan dan latensi, tetapi masih ada laporan kesalahan intermiten. Tim terus memantau situasi seiring membaiknya kondisi, dan mencari cara untuk mempercepat pemulihan penuh,” tulis Cloudflare.
Gangguan Cloudflare pada 18 November 2025 menjadi salah satu insiden terbesar yang mengguncang ekosistem internet global.
Dengan kerugian mencapai ratusan triliun rupiah, peristiwa ini menegaskan betapa vitalnya peran Cloudflare sebagai penyedia infrastruktur digital dunia. (*)



















