TOPMEDIA – kalian pasti setuju kalau fitur Ray Tracing (RTX) di kartu grafis NVIDIA terbaru itu keren banget. Pencahayaan, refleksi, dan bayangan jadi super realistis, bikin game terasa makin hidup. Tapi, kita juga tahu, mengaktifkan RTX sering kali jadi pisau bermata dua. Kualitas visualnya memang top tier, tapi frame rate (FPS) bisa langsung terjun bebas. Main game jadi terasa berat dan stuttering, padahal kita ingin pengalaman yang mulus!
Tenang, kamu tidak perlu mengorbankan visual super realistis demi kelancaran bermain. Ada beberapa trik jitu untuk mengoptimalkan setting RTX kamu agar game favoritmu tetap lancar dimainkan tanpa harus mematikan fitur keren ini sepenuhnya. Berikut adalah tiga cara utama mengoptimalkan setting RTX yang wajib kamu coba:
1. Aktifkan dan Sesuaikan NVIDIA DLSS
Ini adalah senjata rahasia terbaik yang dimiliki NVIDIA, bahkan bisa dibilang fitur paling penting saat kamu menyalakan RTX. DLSS adalah teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang berfungsi merender game pada resolusi yang lebih rendah—misalnya 1080p—lalu ditingkatkan (upscale) kembali ke resolusi target, seperti 4K. Hasilnya? Kamu mendapatkan kualitas gambar mendekati resolusi tinggi dengan frame rate yang jauh lebih baik, karena GPU tidak perlu bekerja sekeras itu.
Cek setting DLSS di menu grafis game kamu. Biasanya ada beberapa mode, seperti Quality, Balanced, Performance, dan Ultra Performance. Jika kamu ingin menjaga kualitas visual tetap tinggi sambil mendapatkan boost FPS, pilih mode Quality atau Balanced. Jika kamu sangat membutuhkan FPS tinggi untuk gameplay yang kompetitif, beralihlah ke mode Performance. Mengaktifkan DLSS seringkali memberikan peningkatan FPS yang dramatis, menjadikan RTX yang tadinya berat jadi jauh lebih ringan.
2. Setting Ulang Kualitas Ray Tracing Secara Bertahap
Banyak game modern yang mengimplementasikan RTX dengan beberapa tingkatan kualitas, misalnya Low, Medium, High, hingga Ultra. Kesalahan umum adalah langsung memilih Ultra atau High yang membebani GPU secara ekstrem. Padahal, seringkali perbedaan visual antara Medium dan High tidak terlalu terlihat secara kasatmata, tetapi perbedaan FPS-nya bisa sangat signifikan.
Coba atur setting Ray Tracing ke tingkat Medium terlebih dahulu, lalu cek frame rate kamu. Jika masih kurang lancar, turunkan lagi ke Low. Fokuskan pada elemen RTX yang paling kamu inginkan. Misalnya, jika kamu lebih mementingkan refleksi air dan kaca (Ray-Traced Reflections), mungkin kamu bisa menurunkan kualitas bayangan (Ray-Traced Shadows) ke tingkat yang lebih rendah. Bermainlah dengan setting ini untuk menemukan titik manis antara performa dan visual. Ingat, setting yang lebih rendah sekalipun tetap memberikan efek pencahayaan yang lebih baik daripada tanpa RTX sama sekali.
3. Optimasi Setting Grafis Dalam Game
Turunkan beberapa setting konvensional seperti Volume Fog, Ambient Occlusion, atau Grass Density ke tingkat yang lebih rendah High menjadi Medium, misalnya. Selain itu, pastikan kamu juga mengelola Anti-Aliasing (penghalusan tepi). Jika kamu sudah menggunakan DLSS, kamu mungkin tidak perlu mengaktifkan Anti-Aliasing tambahan yang berat seperti MSAA, karena DLSS sudah menyertakan Anti-Aliasing bawaan yang efisien. Dengan mengurangi beban dari setting lain, kamu memberikan ‘jatah’ performa lebih untuk fitur RTX yang kamu inginkan.
Mengoptimalkan setting RTX memang membutuhkan sedikit uji coba, tetapi hasilnya sangat sepadan. Dengan memanfaatkan kekuatan DLSS, menyesuaikan tingkatan Ray Tracing dengan bijak, dan mengelola setting grafis lainnya, kamu bisa menikmati visual super realistis tanpa perlu khawatir gameplay kamu terganggu.
(Respatih)



















