Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
TOP NEWS

150 Tenaga Kesehatan dan Kontainer Freezer Dikerahkan untuk Identifikasi Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

42
×

150 Tenaga Kesehatan dan Kontainer Freezer Dikerahkan untuk Identifikasi Korban Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo

Sebarkan artikel ini
Foto: istimewa Kontainer Freezer dipersiapkan untuk mengantisipasi pembusukan jenazah santri Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo yang tertimpa reruntuhan bangunan. (Foto: Istimewa)
toplegal

TOPMEDIA — Proses identifikasi jenazah korban runtuhnya bangunan musala Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, terus dilakukan secara intensif.

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur bersama Kepolisian Daerah Jawa Timur mengerahkan ratusan tenaga medis dan menyiapkan fasilitas penunjang di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim.

HALAL BERKAH

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Prof. Dr. dr. Erwin Astha Triyono, Sp.PD-KPTI., FINASIM., MARS., mengatakan pihaknya berkomitmen memastikan seluruh proses berjalan tertib dan manusiawi.

“Kami menyiapkan fasilitas terbaik agar proses identifikasi berlangsung lancar, keluarga korban merasa nyaman, dan situasi tetap kondusif,” ujar Erwin di Surabaya, Sabtu (4/10).

Sebanyak 150 tenaga kesehatan diterjunkan untuk membantu proses identifikasi yang diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir pekan ini. Tim tersebut terdiri dari dokter forensik, perawat, dan petugas pendukung lainnya.

Baca Juga:  Wali Kota Surabaya Cari Dirut KBS yang Inovatif, Siap Kembangkan Satwa hingga Wahana Baru

Proses evakuasi korban hingga kini masih difokuskan pada area reruntuhan beton yang memerlukan penanganan khusus.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol M. Kusnan Marzuki, mengatakan pihak kepolisian telah menyiapkan kontainer freezer berkapasitas lebih dari 100 jenazah di area rumah sakit.

“Kontainer freezer ini penting untuk menjaga kondisi jenazah mengingat sudah lebih dari tiga hari sejak kejadian,” kata Kusnan.

Tim forensik gabungan juga dikerahkan untuk memastikan proses identifikasi berlangsung cepat dan akurat. Setiap tim terdiri dari empat personel yang bergantian bekerja untuk menghindari kelelahan.

Hingga Sabtu malam, sekitar 56 keluarga telah melapor kehilangan anggota keluarganya. Data awal menyebutkan jumlah korban mencapai sekitar 58 orang, meski angka tersebut masih bisa berubah sesuai perkembangan evakuasi di lapangan.

Baca Juga:  Prof Kehindre Andrews Tuding Bendera St. George Inggris Simbol Rasis

Polda Jatim mengimbau keluarga korban untuk memberikan data pembanding yang bisa membantu proses identifikasi, seperti rekam sidik jari, data gigi, ijazah, atau foto pribadi.

“Data primer seperti sidik jari akan sangat mempercepat proses. Jika tidak tersedia, kami akan menggunakan data sekunder seperti tanda lahir atau foto,” jelas Kusnan.

Ia menambahkan, durasi proses identifikasi sangat bergantung pada kelengkapan data yang diterima tim. Jika data lengkap, pencocokan dapat dilakukan dengan cepat.

Namun tanpa data primer, proses bisa memakan waktu lebih lama karena membutuhkan verifikasi tambahan.

Kusnan menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban. Ia berharap seluruh proses berjalan lancar dan seluruh jenazah dapat segera dikenali serta dimakamkan secara layak.

Baca Juga:  Rumah Dijarah, Uya Kuya: Semoga Barang yang Kalian Ambil Bermanfaat

“Kami turut berduka dan berharap keluarga diberikan ketabahan. Tim terus bekerja maksimal untuk memastikan semua korban dapat teridentifikasi,” ujarnya.

Rumah Sakit Bhayangkara kini menjadi pusat kegiatan post-mortem. Suasana haru masih terasa di sekitar posko, tempat keluarga korban menunggu dengan harapan agar segera mendapat kepastian tentang nasib anak anak mereka. (*)

TEMANISHA.COM