TOPMEDIA-Pep Guardiola mengakui bahwa dirinya “terlalu baik” kepada para pemain pelapis setelah keputusan melakukan 10 perubahan dalam susunan pemain justru berujung pada kekalahan mengejutkan Manchester City 0-2 dari Bayer Leverkusen.
Kekalahan ini menjadi yang pertama bagi City dalam laga kandang fase grup atau liga Liga Champions sejak 2018, dengan gol Alejandro Grimaldo dan Patrik Schick memastikan kekalahan The Citizens.
Guardiola menilai eksperimen rotasinya kali ini berlebihan. Ia mengatakan bahwa keinginannya untuk memberi menit bermain kepada seluruh pemain justru berakibat buruk bagi performa tim.
“Terlalu banyak perubahan. Mungkin terlalu berlebihan jika melihat hasilnya. Saya bertanggung jawab, tetapi saya ingin semua orang terlibat. Ketika seorang pemain tidak bermain lima, enam, tujuh pertandingan, itu sulit. Tapi mungkin kali ini saya melampaui batas,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa niat baiknya tidak membuahkan hasil.
“Saya selalu ingin bersikap baik dan memberi kesempatan kepada semua pemain. Namun, kali ini tidak berhasil dan kami harus menerimanya. Ini pertama kalinya saya melakukan rotasi sebanyak ini, dan rasanya terlalu berat.”
Hasil mengecewakan ini juga meningkatkan tekanan jelang laga penting melawan Real Madrid bulan depan.
City masih memiliki pertandingan lain melawan Bodo/Glimt dan Galatasaray pada Januari, dan mereka harus mampu finis di delapan besar untuk menghindari pengulangan musim lalu ketika mereka menutup fase grup di peringkat ke-22 dan akhirnya bertemu Real Madrid di babak playoff.
“Kami masih punya tiga pertandingan tersisa dan kita lihat nanti,” kata Guardiola. “Saya tidak ingin memprediksi apa pun. Saat ini, kami harus diam, menenangkan pikiran, dan fokus menuju laga melawan Leeds,” katanya seperti dilansir ESPN.



















