Scroll untuk baca artikel
Bonek Bule
TOP SAGU
TOP SAGU
TOP MEDIA
ENTREPRENEURSHIP

10 Usaha Handmade Viral dan Menguntungkan yang Dijalani Kaum Muda

23
×

10 Usaha Handmade Viral dan Menguntungkan yang Dijalani Kaum Muda

Sebarkan artikel ini
Usaha barang-barang handmade memang sedang viral dalam beberapa waktu ini dan menjadi peluang usaha yang menjanjikan. (Foto: Pinterest)
toplegal

TOPMEDIA – Di era media sosial, kreativitas kaum muda tidak hanya sekadar hobi, tetapi berpotensi menjadi sumber penghasilan signifikan.

Produk handmade yang dibuat dengan sentuhan personal dan keunikan estetika kian mendapat tempat di hati konsumen.

ROYALTI MUSIK

Mulai dari TikTok hingga Instagram, sejumlah usaha buatan tangan ini sempat viral karena desain inovatif, cerita di balik proses produksi, dan tak kalah penting, nilai jual yang menggiurkan.

Berikut sepuluh usaha handmade yang pernah menghebohkan jagat digital sekaligus mendatangkan cuan bagi para pelaku muda:

1. Aksesori Resin Warna-warni
Aksesori berbahan resin, seperti gantungan kunci, bros, dan hiasan tas, meraih popularitas lewat konten pembuatan timelapse. Seniman muda memadukan pigmen berkilau, bunga kering, hingga lapisan glitter untuk menciptakan motif unik. Harganya yang relatif terjangkau (mulai Rp 20. 000) dan kemasan estetik membuat produk ini laris manis di platform e-commerce.

2. Kerajinan Macrame dan Tanaman Gantung
Makrame, teknik merajut simpul untuk membuat wall hanging atau pot gantung, menjadi tren ketika influencer menampilkan rumah estetik. Tagar #BohoHome mendongkrak permintaan, terutama untuk pot gantung berukuran kecil sampai sedang. Bisnis ini memberikan margin hingga 50 % karena modal benang katun dan ring logam yang ramah kantong.

Baca Juga:  Legalitas UMKM: Jadi Fondasi Usaha untuk Berkembang dan Terlindungi

3. Rajutan dan Crochet Bucket Hat
Topi rajut ala bucket hat mencuri perhatian Gen Z lewat video tutorial yang menjelaskan langkah demi langkah. Hasil rajutan tangan dipatok mulai Rp 100.000–Rp 200.000, tergantung bahan dan kompleksitas pola. Loyalitas pelanggan tercipta berkat customisasi warna dan ukuran sesuai permintaan.

4. Lilin Aromaterapi Hand-Poured
Usaha hand-poured candle menyasar pasar self-care dan dekorasi. Remaja putri kerap memamerkan sesi penuangan lilin dengan taburan dried flower atau rempah di atasnya. Dengan harga jual Rp 75.000–Rp 150.000 per toples dan keuntungan bersih 40 %, produk ini sempat sold out berkali-kali di toko online.

5. Sabun Organik dan Scrub Kopi
Perawatan tubuh alami semakin diminati, memunculkan sabun organik batangan dan scrub kopi buatan rumahan. Kandungan bahan lokal seperti minyak kelapa, madu, dan ekstrak pandan menjadi daya jual unik. Dengan sertifikasi sederhana dan kemasan kraft eco-friendly, margin usaha ini bisa mencapai 60 %.

Baca Juga:  Kenapa Kedai Kopi Jadi Usaha Paling Diminati?

6. Perhiasan Polymer Clay
Miniatur anjing, bunga, dan karakter kartun yang dibuat dari polymer clay sempat ramai diperbincangkan di TikTok. Produk seperti anting, kalung, dan bros dijual mulai Rp 50.000 per pasang. Keuntungan diperoleh dari nilai tambah kreativitas dan fitur custom-order sesuai tema acara.

7. Stationery Hand-Stamped dan Bullet Journal
Jurnal buatan tangan yang dihias stempel custom, washitape, dan ilustrasi tangan menarik perhatian pelajar dan pekerja kreatif. Paket starter kit bullet journal dengan tema minimalis atau kawaii terjual habis dalam hitungan jam. Setiap paket dijual Rp 120.000–Rp 200.000, termasuk stempel dan pena khusus.

8. Terrarium Mini dan Succulent Planter
Miniatur ekosistem dalam wadah kaca terrarium sering viral karena proses “merakit dunia kecil” yang estetik. Dijual lengkap dengan tanaman sukulen dan hiasan kerikil berwarna, harga terrarium mini berkisar Rp 150.000–Rp 300.000. Usaha ini menarik pelanggan yang ingin dekorasi rumah low-maintenance.

Baca Juga:  Surabaya Dorong Inovasi Pelayanan Publik, Inovboyo 2025 Jadi Ajang Akselerasi Pembangunan Kota

9. Tote Bag Tie-Dye dan Batik Cap
Personalized tote bag dengan motif tie-dye atau cap batik digital menjadi favorit di kalangan mahasiswa. Biaya produksi rendah sekitar Rp 20.000 per tas, namun harga jual mencapai Rp 75.000–Rp 120.000. Skema pre-order membantu pelaku usaha mengelola stok tanpa risiko overproduksi.

10. Enamel Pin dan Patch Bordir
Pin enamel bergambar ilustrasi orisinal dan patch bordir untuk jaket atau tas sempat viral di kalangan komunitas fandom. Pesanan massal untuk acara komunitas mendorong penjualan hingga 500–1.000 unit per batch. Keuntungan rata-rata 30 % diperoleh lewat bulk order dan desain terbatas (limited edition).

Kesepuluh usaha handmade ini membuktikan bahwa kreativitas dan kemampuan memanfaatkan platform digital dapat membuka peluang bisnis menjanjikan bagi kaum muda.

Kunci keberhasilan terletak pada keunikan desain, kualitas bahan, serta cerita personal yang mengundang emosi pembeli.

Di masa depan, adaptasi tren dan kolaborasi lintas bidang akan semakin mengokohkan posisi usaha handcrafted sebagai ladang cuan berkelanjutan. (*)

TEMANISHA.COM